Sebagai seorang blogger saya sedih mendapati ketika melakukan search di google dengan kata kunci "Permainan Tradisional", dan yang mendominasi di halaman pertama adalah situs-situs malaysia. Nampaknya sedikit sekali yang mau mengangkat Permainan Tradisional sebagai tema blognya. Padahal banyak sekali jenis Permainan Tradisioanal yang ada di Indonesia. Dan lewat blog ini nantinya saya akan berusaha mengahadirkan berbagai artikel tentang Permainan Tradisional Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan hal budaya. Hal ini bisa dilihat dari berbagai macam bahasa, Permainan Tradisional, upacara adat, tari-tarian, dan bentuk kesenian lainnya. Keanekaragaman budaya di Indonesia terlahir karena adanya interaksi antara suku-suku yang ada. Keanekaragaman budaya pula yang akan membentuk karakter yang unik sebuah bangsa. Inilah (yang seharusnya) membuat Negara Indonesia menjadi bangsa yang besar.
Tetapi dalam kenyataannya sebagian besar masyarakat kita mulai meningggalkan kebudayaannya "Seperti kacang lupa akan kulitnya". Kebudayaan yang mulai ditinggalkan salah satunya adalah Permainan Tradisional.
Bisa kita lihat saat ini jarang sekali anak-anak yang memainkan Permainan Tradisional (bahkan tidak tahu). Laju teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai hal salah satunya dalam hal bermain. Saat ini anak-anak lebih senang memainkan permainan elektronik seperti Playstation, Nintendo, Game online dan seterusnya.
Bisa kita lihat saat ini jarang sekali anak-anak yang memainkan Permainan Tradisional (bahkan tidak tahu). Laju teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai hal salah satunya dalam hal bermain. Saat ini anak-anak lebih senang memainkan permainan elektronik seperti Playstation, Nintendo, Game online dan seterusnya.
Permainan Kelereng |
Permainan Congklak |
Permainan Tradisional Indonesia |
Permainan tradisional sudah hampir terpinggirkan dan tergantikan dengan permainan modern. Hal ini terjadi terutama di kota-kota besar. Sebaiknya ada upaya dari orang-orang tua/dewasa yang pernah mengalami fase bermain permainan tradisional untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali permainan tradisional.
Sebab, permainan-permainan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa, fisik, dan mental anak. Pengaruh dan manfaat permainan tradisional terhadap perkembangan jiwa anak diantarnya:
Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan.
Selain itu, permainan tradisioanal tidak memiliki aturan secara tertulis. Biasanya, aturan yang berlaku, selain aturan yang sudah umum digunakan, ditambah dengan aturan yang disesuaikan dengan kesepakatan para pemain. Di sini juga terlihat bahwa para pemain dituntut untuk kreatif menciptakan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan mereka.
Saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukannya kondisi tersebut.
Permainan tradisional seperti permainan Gagarudaan, Oray-Orayan, dan Pa Cici-Cici Putri mampu membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Sebab, permainan tersebut akan menggali wawasan anak terhadap beragam pengetahuan.
Hampir semua permainan tradisional dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan:
Manfaat Permainan Tradisional terhadap Anak
Sebab, permainan-permainan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa, fisik, dan mental anak. Pengaruh dan manfaat permainan tradisional terhadap perkembangan jiwa anak diantarnya:
Anak menjadi lebih kreatif
Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan.
Selain itu, permainan tradisioanal tidak memiliki aturan secara tertulis. Biasanya, aturan yang berlaku, selain aturan yang sudah umum digunakan, ditambah dengan aturan yang disesuaikan dengan kesepakatan para pemain. Di sini juga terlihat bahwa para pemain dituntut untuk kreatif menciptakan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan mereka.
Sebagai terapi terhadap anak
Saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukannya kondisi tersebut.
Mengembangkan kecerdasan majemuk anak
Mengembangkan kecerdasan intelektual anak
Permainan tradisional seperti permainan Gagarudaan, Oray-Orayan, dan Pa Cici-Cici Putri mampu membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Sebab, permainan tersebut akan menggali wawasan anak terhadap beragam pengetahuan.
Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak
Hampir semua permainan tradisional dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan:
- mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain,
- nyaman dan terbiasa dalam kelompok.
Mengembangkan kecerdasan logika anak
Beberapa permainan tradisional melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya.
Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak
Pada umumnya, permainan tradisional mendorong para pemainnya untuk bergerak, seperti melompat, berlari, menari, berputar, dan gerakan-gerakan lainnya.
Mengembangkan kecerdasan natural anak
Banyak alat-alat permainan yang dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah, genting, batu, atau pasir. Aktivitas tersebut mendekatkan anak terhadap alam sekitarnya sehingga anak lebih menyatu terhadap alam.
Mengembangkan kecerdasan spasial anak
Bermain peran dapat ditemukan dalam permainan tradisional Anjang-Anjangan. Permainan itu mendorong anak untuk mengenal konsep ruang dan berganti peran (teatrikal).
Mengembangkan kecerdasan musikal anak
Nyanyian atau bunyi-bunyian sangat akrab pada permainan tradisional.
Mengembangkan kecerdasan spiritual anak
- Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang dan kalah. Namun menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau minder. Bahkan ada kecenderungan, orang yang sudah bisa melakukan permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang belum bisa.
- Permainan tradisional dilakukan lintas usia, sehingga para pemain yang usianya masih belia ada yang menjaganya, yaitu para pemain yang lebih dewasa.
- Para pemain yang belum bisa melakukan permainan dapat belajar secara tidak langsung kepada para pemain yang sudah bisa, walaupun usianya masih di bawahnya.
- Permainan tradisional dapat dilakukan oleh para pemain dengan multi jenjang usia dan tidak lekang oleh waktu.
Ada makna yang luhur yang terkandung di Permainan Tradisional Indonesia, seperti nilai agama, nilai edukatif, norma, dan etika yang kesemuannya itu akan bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan semakin jarangnya anak-anak memainkan Permainan Tradisional yang kalah dengan permainan modern, pembentukan karakter dalam dunia anak pun mulai hilang. Hal tersebut menyebabkan munculnya berbagai masalah kenakalan remaja.
Tawuran pelajar mungkin adalah salah satu contoh nyata. Atau kalau pernah kita lihat diberita, ada anak mencuri/merampok karena butuh uang untuk bermain game online, beberapa kasus kekerasan, pencabulan dan sebagainya. Ada indikasi bahwa hal tersebut merupakan dampak buruk dari Permainan Moderen.
Dengan semakin jarangnya anak-anak memainkan Permainan Tradisional yang kalah dengan permainan modern, pembentukan karakter dalam dunia anak pun mulai hilang. Hal tersebut menyebabkan munculnya berbagai masalah kenakalan remaja.
Tawuran pelajar mungkin adalah salah satu contoh nyata. Atau kalau pernah kita lihat diberita, ada anak mencuri/merampok karena butuh uang untuk bermain game online, beberapa kasus kekerasan, pencabulan dan sebagainya. Ada indikasi bahwa hal tersebut merupakan dampak buruk dari Permainan Moderen.
Melihat fenomena di atas, saya ingin kembali memperkenalkan Permainan Tradisional yang ada di Indonesia. Sebagai anak bangsa, mungkin ini yang bisa saya sumbangsihkan untuk negara.